Kpop

Kpop

Rabu, 14 Desember 2011

My Love Is My Partner Part 1


Fanfiction #BOYFRIEND#JO KWANGMIN#


Title      : My Love Is My Partner Part 1
Author : ZahraSonyeng
Leght    : Chaptered
Cast      : Jo Kwangmin
             Park Min Young (OC/You)
            (pemain akan bertambah sesuai jalannya cerita)

            Ini pertama Aku bikin FF, rada ngawur mohon di maklum, ga asik mohon di maklum, ganyambungpun mohon di maklum, tahnkyou ^^


Min Young POV

Punya segalanya, punya banyak temen tapi ga peduli, pintar, wajah lancip, kulit putih, mata indah, bibir manis, hidung mancung, rambut coklat panjang dan terakhir kebo (tukang tidur), itulah aku. Namaku Park Min Young, panggil saja Minyoung, salah satu murid kelas 2 di SMA XXX (sensor, kaga kepikiran sekolah dimana?, hehe Mianhae), selain pelajar aku juga sebagai pewaris perusahaan LIO, perusahaan kontruksi bangunan terbesar di Asia #apasih?, walaupun masih berstatus Pewaris, tapi sudah serasa perusahaan milik sendiri, terkadang aku juga ikut sibuk mengerjakan tugas kantoran, apakah cocok seorang pelajar melakukan hal itu ? aku rasa itu tidak normal...
Hari ini aku sangat lelah, selesai mengerjakan tugas dari sekolah, aku harus membuat proposal permohonan kerjasama kepada perusahaan LIBER (perusahaan yang mengeluarkan seorang pendekorasi rumah terbesar di Amerika, yang aku tahu sih pemilik perusahaan itu juga pemiliknya orang Korea. Hari ini aku ingin jalan-jalan ke pantai, sepertinya aku akan tenang di sana.
Sampai di pantai, memang sepi, siapa juga yang mau pergi ke pantai di musim dingin seperti ini? Dan sepertinya memang hanya ada aku disini, tapi tak apalah, itu lebih baik. Aku duduk di kursi kayu di pinggir pantai, plus di pinggir pohon kelapa, aku menyandarkan kepalaku di pohon kelapa itu.
Tetapi lama-lama aku mengantuk, setengah penglihatanku sudah mulai menggelap -----
(tidur)

Kwangmin POV

Aku memang senang ke pantai mau cuaca panas ataupun dingin. Tetapi di sini sangat dingin, dingin sekali, dan sepertinya tidak ada seorangpun disini, aku mengenakan sweater di rangkap jaket, di sini sangat dingin, dingin sekali, apalagi hari sudah mulai gelap..
Aku menyipitkan kedua mataku (udah sipit kaleee), kulihat seorang Yeoja sedang tertidur di kursi kayu menyandar ke pohon, dia mengenakan pakaian yang kurang layak di pakai di musim dingin #PLAK, dia memakai celana jeans panjang, dan kaos lengan panjang, tanpa jaket, apakah dia tidak kedinginan. Akhirnya aku menghampiri yeoja itu, dia tertidur pulas, sepertinya dia sangat kelelahan??? Tapi hari sudah gelap dan udara di sini sudah semakin dingin saja, aku berniat membangunkannya, sudah aku colek-coleh, gucek-gucek, dan teriakin pun tidak mempan, ternyata ada wanita cantik yang kebo seperti ini (?)
Di dalam hati sebenarnya aku takut, takut yeoja itu sakit atau ada apa-apa, akhirnya aku bernekat mengangkat di dan membawanya ke rumah sakit terdekat, memang aku sangat baik.

Min Young POV

Aku merasa tubuhku sedang berjalan sendiri, dan terdengar suara kecil mesin mobil. Saat ku buka mata aku berteriak “KYAAAAAAAAAAAAAAAAA !!!! PENCULIIIIIIIIIIIK, SIAPA KAU ???”
Aku menunjukan jariku ke seorang Namja yang ada di sebelahku, dia sedang menyetir mobil. Diamenjawab teriakanku “HEEEEEEEEY, kau ini, aku menyelamatkanmu, kau tidak bangun-bangun sewaktu aku membangunkanmu di pinggir pantai, inikan sangat dingin, lagian udah malem, aku kira kamu sakit, aku berniat membawamu ke rumah sakit!” aku tak percaya “BOHONG!!! Hentikan mobilnya, aku bisa pulang sendiri!!!!” dia menghentikan mobilnya “dasar tak tau malu, silahkan saja turun.. hey yeoja aneh, kau kan seorang yeoja, hati hati ada yang nyulik beneran, cepat sanah turun!!!!” akhirnya aku turun, emang aku ketakutan waktu dia bilang tentang seorang penculik, tapi aku telepon saja supirku -,- tak apa deh menunggu sebentar. Namja yang tadi menancap gas, dan akhirnya mobil itu melaju cepat. Huh, siapa sih? Hampir saja...
... keesokan harinya...
Aku berangkat ke sekolah, di sekolah aku memang murid teladan, selalu mendapatkan nilai seratus, tetapi tetap saja orangtuaku suka di panggil, karna aku suka tidur di kelas.aku selalu mengambil bangku paling belakang, biar kalau aku tidur tak terlalu menonjol dari depan, lagi pula kalau aku menempati bangku paling belakang aku duduk sendiri, tak ada orang lain yang menempati, lagipula walaupun paling belakang, kepintaranku takan berkurang -_-.

...jam pelajaran terakhir, bagian wali kelas masuk...

Katanya hari ini ada anak baru, yaaaaaah, berarti nanti aku gaakan duduk sendiri lagi deh, aku berharap anak baru itu bukan orang yang selalu mengganggu orang tidur.
Mr.Lee masuk kelas, dia adalah wali kelasku, hari ini gaakan belajar, katanya setelah memperkenalkan murid baru masuk dia hanya akan memberikan tugas dan akan keluar untuk pertemuan rapat guru, dari pada buang-buang waktu, lebih baik aku tidur, soalnya semua soal yang ada di buku paket sudah kuisi semua, dan pasti mr.lee mengambil tugas dari buku paket. Akhirnya aku tertidur menunduk.

Kwangmin POV

Saat aku masuk kekelas, sepertinya semua anak yeoja terpesona melihat tampangku yang tampan ini #PLAK terlalu pedenya aku, tapi memang benar, kata umma + appa, aku ini anak yang sangat tampan, aku ini anak pindahan dari Amerika, di Amerikapun para bule terpesona kepadaku . Selesai memperkenalkan diri, aku melihat seorang yeoja yang tertidur, dia mengingatkan yeoja galak yang tertidur di pantai.
Pak guru menyuruhku duduk dengan yeoja yang tidur di belakang itu, karna hanya dia yang duduk sendiri “Kwangmin, kau duduk di belakang dengat orang yang tertidur itu, tak usah khawatir, orang itu emang suka tertidur, tapi nilainya selalu menjadi tertinggi di sekolah ini, berkenalanlah dengan teman-teman, dan untuk semuanya kerjakan tugas yang telah mr berikan, dan jika minyoung bangun beritahu dia tugas yang mr berikan” setelah mr.lee pergi, seorang murid mengoceh “biasanya juga Minyoung sudah mengerjakan semua soal yang ada di buku, ngapain di kasih tau, lebih baik kita nyontek sama dia” yang lain mengangguk, murid-murid mulai mengerubuniku yang tengah berjalan menuju bangku, tiba-tiba ada seorang yeoja memegang tanganku dan berkata “Kwangmin, nanti aku akan mengajakmu keliling sekolah” aku hanya menjawab dengan senyuman, saat di bangku[un aku masih saja di kerumbuni, aku takut hal ini mengganggu yeoja yang bernama Minyoung ini terbangun, tetapi benarsaja, dia terbangun. Tiba-tiba...

Minyoung POV

Berisiiiiiiiik, ada apa ini. Aku jadi terbangun dari mimpi kosongku kan (?). ku lihat murid yeoja mengerubuni seorang namja yang ada di sebelahku, akhirnya aku berteriak “YAAAA!!! Kalian norak deh, kalo mau kenalan secara norak jangan di sebelahku, aku jijik tau !!!” seorang yeoja lain menatapku sinis, dan Namja itu berkata “yasudah, aku juga mau mengerjakan tugas dulu, nanti bisakan berkenalannya?” dan seorang yeoja berkata “aaaaaaah, suaranya pun manis, baiklah, nanti kita berbincang lagi ya yeoboku!” aku jijik mendengarnya :p
Sebenarnya penglihatanku belum sempurna, biasalah bangun tidur, jadi aga sesuatu. Saat aku melihat wajah anak baru itu, aku teriak “KYAAAAAAAAAAA!!!PENCULIIIIIIK!!!”  semua pandangan menuju ke arah kami berdua, dan namja itu membekam mulutku “hey, kebo, sudah kubilang aku ini bukan penculik, aku juga seorang pelajar sepertimu. Oh iya, ini tugas dari mr.lee, kau mau nyontek ?” aku berbisik “hei, kau kira aku bodoh seperti semua murid yang ada di sini, aku juga sudah selesai mengerjakannya ! lagian kau penculik kenpa ada disini ?”

Kwangmin POV

Masih saja Yeoja cantik bernama Park Minyoung ini menyebutku penculik, tapi, namanya tak asing untuku, apa aku pernah mengenalnya ? ah biarlah, mungkin aku lupa??
“hey, namaku bukan penculik, namaku Jo Kwangmin, perkenalkan” aku memberikan senyum mautku kepadanya, dan sepertinya ia menjadi terpaku karna senyum mautku, tapiii.... tiba-tiba dia mencibir “huh, senyum manismu tidak mempan mengubah hatiku yang jahat kepadamu menjadi baik :p (merooooong)”

Minyoung POV

Sebenarnya aku berbohong, begitu melihat senyumannya, aku hampir terpana dan terdiam (lebay), tapi gengi doooong...
Namja itu menatapku, aku membalas menatapnya dengan tatapan kebingungan “kenapa kau melihatku seperti itu ?” dia menjawab “aku hanya heran, ada ya seorang wanita cantik sepertimu, tapi tidur aja susah di bangunin, kemarin kamu tidur, sekarangpun tidur??? Haaaaaaah, ada ada saja”
Apa, dia bilang aku cantik ??? hahaha, emang sih aku cantik, banyak ynamja yang mendekat, aku tidak merespon. Jadi aku sudah terbiasa di bilang cantik, tapi kali ini namja yang mengucapkan itu memang benar namja yang benar-benar tampan, sebenarnya aku lagi jantungan, degdegan, tapi yaitulah, gengsi, aku udh marah marah kan sama namja bernama Kwangmin itu. Aku ingin berbincang bincang kepadanya, tapi apa yang harus kutanyakan ? ah baiklah, aku tau “ kamu pindahan dari mana ?” dia menjawab “ah, akhirnya kau berbicara padaku. Pindahan dari amerika” aku menatapnya sinis “sesuka hatiku dong. Oh,  knp pindah kesini lagi, padahalkan sekolah di amerika lebih baik dari pada di sini ?”
Dia senyum dan menjawab pertanyaanku lagi “karna perusahaan keluargaku memiliki kontrak dengan perusahaan di sini, sebenarnya kami mendirikan perusahaan di Amerika, tapi sepertinya keluarga perusahaan yang membuat kontrak dengan perusahaan keluargaku adalah teman dekat keluargaku, tapi aku gatau?” “aku melongo “waw, emang perusahaan keluargamu itu apa ?”  “LIBER, itu perusahaan yang mengeluarkan orang-orang hebat, hebat dalam mendekor isi rumah” tiba-tiba mataku semakin melongo (?) “APAAAAAAAAA???  Aku tahu, pasti perusahaan yang akan bekerjasama dengan perusahaanmu itu adalah LIO, iya kan ?” aku tersenyum dan Kwangmin mengangguk dengan yakin “kenapa kau tahu ?” “itukan perusahaanku ! jika kau membaca proposal permohonan kerjasama dari perusahaanku, pasti kau melihat namaku disitu” dia menjawab “aaaaah, iya aku membacanya, mangkannya begitu mr.lee memberitahu namamu, aku rasa nama Park Min Young tidak asing lagi. Kau yang membuat suratnya kan? Berantakan sekali!!” aku mulai sedikit marah “ hey, itu benar tau, aku 3bulan khusus dengan orang ahli untuk menjadi pintar membuat surat dan proposal” “kau marah lagiiii, aku becanda ko, proposal dan suratnya rapih, dan bahasa inggrisnya pun bagus” aku tertawa girang “hahaha, aku gituloh. Eh, aku baru ingat. Kau tau nanti malam kita ada acara bersama ?” di menyipitkan matanya “iyaaaa, aku baru ingat. Berarti kita ketemu lagi” “ iya, kita akan bertemu lagi, kau tahu, kita akan mengadakan pesta pertemuan di restoran eropa terbesar di korea, dan itu milik pamanku” “benarkah? Aku suka makanan Khas eropa” aku tersenyum “hehehe, eh, tugasmu sudah selesai kan ? pulang yuk !!” kwangmin menjawab “boleh ? apakah tidak dimarahi mr.lee ?”  aku mengambil bukunya “tidak apa-apa, orang pintar seperti kita tidak akan dimarahi, kau pintarkan? Buktinya kau sudah selesai mengerjakan tugas yang sulit ini” tiba-tia iya nyengir “ayo. Kau pulang denganku ya ? kitakan rekan” “ tidak bisa, hari ini aku dijemput, gwaenchana?” terlihat raut kecewa di wajahnya “gwaenchanayo” aku menepuk pundaknya seperti sudah lama berteman “mungkin besok kau bisa mengantarku pulang” dia nyengir lagi “okedeh, ayo sekarang kita pulang” aku menarik ranselku dan menyimpan bukuku dan kwangmin di meja mr.lee, murid di kelas menatap kita yang berjalan cepat dengan heran, mungkin mereka heran dengan perlakuan kita, kita kan baru kenal, tapi terlihat akrab.

Saat sampai di rumah menjelang acara pertemuan, aku memakai dres pendek merah, dan menguraikan rambut ku, dan membuat rambut coklatku ini sedikit keriting, agar terlihat lebih manis, aku 
memakai make up natural. Sampailah di restoran, kami menunggu keluarga kwangmin.

Kwangmin POV

Aku tak sabar ingin bertemu lagi dengan wanita cantik bernama MinYoung itu. Sampai di depan restoran paman minyoung, kenapa jantungku berdegup kencang ? apa karna Minyoung? Jujur sih, pertama aku bertemu Minyoung aku langsung tertarik kepadanya.
Aku, keluargaku, dan staf perusahaanku pun saling berkenalan, saat ummaku berkenalan dengan Minyoung, terlihat jelas dia menyukai yeoja itu, dan tiba-tiba melirikku dan memerikan kedipan wink kepadaku, kenapa ? tiba-tiba umma berkata “Kwangmin, kenalan dulu nih sama Minyoung” aku menjawab gugup “a...aku...” perkataanku di potong Minyoung “ah, kami sudah berkenalan tadi di sekolah, malahan kita satu bangku” “aaaaaaah, kau sekolah di SMA XXX ya ? sepertinya kau anak yang pintar” emua orang di situ tersenyum aku menambahkan “ah, iya... kata mr.lee dia selalu menjadi nomor satu di sekolah” tiba-tiba minyoung berbicara “maaf, bolehkah aku meminjam Kwangmin ke atas ?” ibu menjawab dengan girang “ah, boleh boleh, kenapa tidak ? silahkan... semoga kalian semakin akrab”

Min Young POV

Setelah menarik Kwangmin ke lantai 2, terlihat orang tua kami berbincang-bincang sambil tersenyum. Huh, dasar orang tua...
“hey, tenang, jangan menarikku seperti ini, sakit tau!” aku menlihat tanganku yang refleks memegang pergelangan tangan kwangmin lalu melepaskannya “a..a.. maaf tidak sengaja kok”
Dia tersenyum dan menjawab, “ah, gwaenchana, hanya kau terlalu keras memgangku”  “baiklah, ayo cepat ikut aku!!” karna aku malu, aku berlari menuju lantai 2, hingga meninggalkan Kwangmin di tangga “tunggu dong, aku tertinggal” aku membawa kwangmin ke beranda di lantai 2, kami berdua duduk di situ, jika kata diam di beranda itu, kita dapat melihat pantai dari atas, restoran ini memang pinggir pantai, tetapi pintu masuknya dari jalanan. Kami duduk di kursi yang menghadap ke pantai “kwangmin-ah, kau ingat waktu aku tertidur di sana ?” aku menunjuk ke bangku kayu di pinggir pantai itu, kwangmin mengangguk “ya, saat melihatmu tertidur di tempat dingin seperti itu aku bicara seperti ini ‘wanita cantik tapi kebluk’ kata-kata itu tiba-tiba keluar dari bibirku” aku hanya manyun karna malu “tenanglah Minyoung, tapi sekarang aku tau alasanmu menjadi tukang tidur, pasti kau lelah kan dengan keadaan ini ? dan kau jadi banyak butuh beristirahat ?” aku mengangguk mantap dan tersenyum....
Malam itu sangat indah, andai saja aku sedang bersama seorang kekasih, mungkin akan slebih indah.
----2bulan kemudian---- ----in beach----
“KWANGMIN-AH, TANGKAP INI” aku melemparkan bola voley dari jarak jauh kepada kwangmin, tiba-tiba bola itu mengenai kepala kwangmin, tiba-tiba kwangmin terjatuh, seperti pingsan, aku berlari menghampirinya, ternyata dia tidak sadarkan diri, aku ketakutan, aku terus mengguncang-guncang tubuhnya “kwangmin-ah, bangun, bangun, jangan tinggalkan aku” terlihat di bibir kwangmin, di tertawa kecil, aku berhenti mengguncangnya “hahaha, tertipu!!!! Mau meneinggalkanmu kemana ? aku tak akan kemana-mana, aku akan selalu bersamamu” kata-kata itu seolah-olah membuat jantungku berhenti, aku terdiam “Minyoung, kau marah ya?” aku menjawab dengan cemberut “tentu saja aku marah!!!” sebenarnya aku menahan nangis karna barusan aku benar-benar takut. Tapi aku tidak bisa menahan akir mata itu dan akhirnya memang harus keluar dari matakuy “Minyoung, kau menangis? Ah, aku membuatmu menangis, maafkan aku, aku tidak bermaksud!” akhirnya tangisanku meledak “KAU INI BODOH!!! Aku takut sekali barusan, kau ini memang jahat, kenapa kau seperti ini, aku ini ketakutan tadiiiiiii” aku terus menangis, tiba-tiba Kwangmin memeluku

(nyaman, hangat, tenang)

“Minyoung, maaf aku tidak bermaksud membuatmu menangis” aku terus merengek “aku mau pulang saja…” dia melepaskan pelukannya perlahan-lahan dan menghapus airmataku dengan kedua tangannya, baru pertamakali aku seperti ini kepadanya, karna aku sangat ketakutan tadi “jangan menangis lagi ya, aku takan kemana-mana. Ayo kita pulang”
Akhirnya kami pulang, selama di perjalanan, aku tidak berbicara sepatahpun, yang ada aku masih sangat 
ketakutan tadi, walaupun kwangmin hanya menjailiku, tapi rasa takut itu masih ada di benakku.

Kwangmin POV

Saat aku menyetir mobil, aku sekali-kali melirik Minyoung, raut wajah ketakutan masih terlihat di wajahnya. Tapi lama-lama Minyoung tertidur, sepertinya dia kelelahan, aku menghentikan mobilku sejenak, karna aku rasa aku juga lelah. Aku diam sejenak, aku menatap wajah Minyoung yang cantik itu, sebenarnya aku menyukainya dari saat pertam bertemu, tapi aku simpan sendiri perasaanku ini, karna aku takut jika aku mengungkapkannya, dia akan menolak cintaku, karna aku berfikir dia sudah terlalu nyaman untuk menjadi sahabatku.
Aku berfikir, aku akan menyatakan cinta kepadanya, tapiii, tidak sekarang. Akhirnya aku melanjutkan perjalanan menuju rumah kebo manis ini.
Di tengah perjalanan, aku menghentikan mobilku dan  membangunkan Minyoung.

“kebo maniiiis, bangun, kita hampir sampai!” aku menoel-noel (?) bahunya, akhirnya dia terbangun.

“ah, huaaaaaaaaaaaaaaaah, aku masih ngantuk” katanya sambil melanjutkan dunia dreamingnya

“kapan kau akan bangun?” aku bertanya lagi

“molla” jawabnya sambil memejamkan mata

“baiklah, aku akan menunggumu” udara semakin dingin, sedangkan aku berbeda dengan Minyoung yang kuat dengan udara dingin walaupun tidak memakai jaket tebal, jika udara dingin, aku haris memakai jaket double plus tebal. Aku berniat untuk melanjutkan perjalanan, tapi aku merasa sesak di dadaku, tubuhku 
mulai kaku, aku meringis kesakitan hingga membuat Minyoung terbangun.

Minyoung POV

Aku terbangun karna aku mendengar suara Kwangmin yang sedang meringis kesakitan dan mulai terdengar suara nafas yang sesak, saat ku tengok kea rah Kwangmin, benar saja, Kwangmin sedang memegang dada sambil menunduk, saat ku pegang tangannya
~sangat dingin~
Aku langsung panik, aku ingat kalau dia tidak kuat dengan udara dingin, sedangkan dia hanya mengenakan 1 jaket yang tidak tebal. Aku melepaskan jaket yang ku kenakan, dan menyelimutkannya ke tubuh Kwangmin, tapi kwnagmin menolaknya

“tidak perlu, aku tidak apa-apa, pakailah jaketmu, nanti kau sakit” wajahnya sangat pucat

“gwaenchana, aku taka pa, aku terbiasa, kau pakailah, dan kita harus bertukar tempat duduk, biar aku yang membawa mobilnya !!” Kwangmin hanya mengiyakan saja, kami bertukaran tempat duduk, aku menyelimutkan jaketku ke tubuhnya, kunyalakan pemanas di mobil, aku mencari kain apa saja yang bias menghangatkan orang yang pernah ku anggap penculik ini, aku percuma, aku tidak mendapatkannya. Kulihat kwangmin meliriku dengan wajah pucatnya itu.

“mianhae aku merepotkanmu dan membuatmu khawatir” suaranya terdengar pelan

“kau memang sangat membuatku khawatir, tapi kau tidak merepotkanku” aku mulai menangis lagi, sebenarnya aku bukan anak cengeng, tapi kali ini aku benar-benar terlihat seperti siswi kelas 2 SMA yang cengeng, karena seseorang.

Author POV

Minyoung menangis, kali ini dia menggenggam tangan Kwangmin yang kedinginan, tadinya Minyoung mau menancap gas, tapi tidak bias karena tangan kananku di genggam erat kwangmin.

“sehawatir apakah perasaanmu kepadaku ?” ucap Kwangmin tiba-tiba

“bodoh, sempat-sempatnya kau berbicara seperti ini, lihatlah aku, aku menangis seperti ini karna sangat khawatir, kau pura-pura pingsan seperti tadi saja aku menangis kan ?, ayolah kwangmin, cepat sembuh, jika kau sakit perasaanku jadi sakit juga” ucap Minyoung masih menangis

“benarkah ? kenapa kau begitu kepadaku?” suaranya masih terdengar lemah

“karna aku mencintaimu kwangmin, dan aku sangat menyayangimu” tangisan Minyoung semakin membeledak

Dengan tiba-tiba Kwangmin menrik tangan Minyoung ke pelukan Tubuh Kwangmin yang dingin
“seperti ini aku merasa hangat” ucap kwangmin, ucapan kwangmin ini membuat Minyoung semakin sedih dan terharu “Minyoung, maukah kau menjadi pacarku ???” kwangmin memeluk erat Minyoung. Seketika jantung Minyoung berhenti sejenak, sebenarnya Minyoung juga mencintai Kwangmin.

Minyoung memeluk kwangmin semakin erat, berusaha membuat kwangmin hangat “apakah kau tulus menyatakan cintamu kepadaku ?”

Kwangmin tersenyum, tetapi raut wajahnya masih terlihat lesu “dengan keadaan begini mana mungkin aku bercanda? Aku sangat mencintaimu Minyoung, dari pertama bertemu, kau mau jadi pacarku?”

Minyoungpun tersenyum kecil “aku juga mencintaimu, jawabanku adalah aku mau jadi pacarmu. Cepat sembuh Kwangmin” minyoung mengecup pipi Kwangmin, setelah minyoung melepaskan pelukannya, kwangmin terlihat sudah terlelap. Minyoung bergegas membawa Kwangmin pulang.

----Sampai di rumah Kwangmin----

Minyoung POV

Bagaimana ini ? kwangmin tertidur..
Akhirnya aku masuk ke rumah Kwangmin dan meninggalkan Kwangmin, saatku memencet bell rumah kwangmin yang ada di sebelah pintu masuk berukir gaya Eropa itu, umma kwangmin membukakakan pintu, ku ceritakan semua yang terjadi, umma kwangmin pun menyuruh pelayan lelakinya untuk mengangkat Kwangmin dari mobilnya.
Aku ikut masuk ke rumahnya untuk meyakinkan kalau Kwangmin akan baik-baik saja, aku masih tak percaya bahwa kwangmin sudah menjadi namja Chingunku. Aku duduk di hadapan ummanya kwangmin

“Minyoung, kau tahu Kwangmin menyukaimu ?” ucap umma kwangmin sambil tersenyum manis kepadaku

“ne, dia menyatakan cintanya tadi kepadaku” kataku sambil tertunduk karna malu

“lalu?” Tanyanya lagui sambil menunjukan wajah penasaran

“ummmm, aku…. Aku menerimanya” aku tersenyum dan sepertinya pipiku memerah, terlintas wajah senang di muka umma kwangmin

“waaaah, akhirnya rencanaku dan ibumu sukses. Aku dan ibumu adalah sahabat dari kecil, setelah kau dan Kwangmin lahir, kami berencana untuk menjodohkan kalian berdua” wajahnya tampak sangat senang

“iya, sama-sama J tapi, sepertinya aku harus telepon rumah untuk minta di jemput” aku teringat sekarang sudah larut malam

“sayang, kau disini saja, jika kau telepon rumah, mungkin sudah pada tidur, umma akan e-mail ayahmu dan memberitahu kau menginap disini, kau kan bagian dari hidupku juga, kau kan belahan jiwanya anaku, jadi tak apa kan kalau aku memintamu untuk menginap di sini ?” senyum lebarnya membuatku tak bias menolak, akhirnya aku mengiyakan saja

Aku mengganti pakaian memakai pakaian umma kwangmin yang ukurannya emang sama denganku. Aku masuk ke kamar kwangmin, aku berniat untuk menjaga Kwangmin, aku duduk di samping kasur yang di tempati oleh Kwangmin, aku menatap wajahnya yang tampan. Tanpa sadar aku terlelap.
TO BE CONTINUED